5 Alasan Ibu Hamil Perlu Teman

Posting Komentar

Ibu hamil sangat membutuhkan teman yang bisa mendukung mereka selama masa kehamilan. Alasannya cukup sederhana, kehamilan itu sendiri adalah perjalanan yang penuh tantangan dan perubahan besar dalam hidup seorang wanita.

Ketika sedang mengandung, seorang ibu akan mengalami banyak perubahan fisik, emosional, dan hormonal yang cukup signifikan. Pada saat-saat seperti itu, bisa jadi mereka merasa cemas, stres, atau bahkan takut menghadapi proses kelahiran yang akan datang.

Nah, disinilah peran teman menjadi sangat penting. Mereka bisa hadir untuk mendengarkan, memberikan dukungan emosional, dan memberikan nasihat yang bermanfaat. Dengan kehadiran teman yang peduli, ibu hamil bisa merasa lebih aman dan terbantu.

Teman dekat bisa memberikan dukungan moral, semangat, dan bantuan dalam mengatasi rasa takut atau kecemasan yang mungkin muncul. Mereka juga bisa menjadi pendengar yang baik dan membantu mengurangi tingkat stres dengan melakukan percakapan yang positif dan penuh pengertian.

5 Alasan Ibu Hamil Perlu Teman

1. Teman Membantu Menurunkan Stres

Fakta membuktikan, ketika hati galau, siapa yang akan Moms telpon? Biasanya teman perempuan, kan? Bila kebanyakan laki-laki bereaksi pada stres dengan menghindar, perempuan memang akan segera bercerita pada sahabat atau temannya. Dana Crowley, seorang Psikolog Spesialis Kesehatan Wanita mengatakan kesehatan fisik dan mental perempuan sering tergantung pada hubungan dekat dengan orang yang bisa diandalkan. Oleh karenanya, seiring hormon ibu hamil yang berubah-ubah, mereka juga membutuhkan tempat 'pelampiasan' dengan bertukar cerita.

2. Teman Lebih Berpengalaman

Memiliki teman yang sudah punya anak, pernah hamil, atau usia kandungannya lebih tua, bisa memberi Moms pencerahan manakala berbagi pengalaman dengan mereka. Mereka bisa jadi orang yang tepat untuk berbagi atau berdiskusi, sebab pernah merasakan atau setidaknya mengerti apa yang dirasakan. Moms juga bisa bertukar informasi agar wawasan selama kehamilan semakin luas.

3. Teman Berbeda dengan Suami

Memang, suami cukup peka dan menyenangkan diajak bertukar pikiran. Tetapi tetap saja tidak ada yang sebaik teman perempuan karena tidak semua hal berbau perempuan dimengerti suami, apalagi menyangkut perasaan, mode busana, detail bra menyusui, kecemasan terhadap bentuk payudara atau cerita tentang dokter kandungan. Di lubuk hatinya, sebenarnya para suami juga sadar ia tidak bisa mengerti detail tentang keadaan istri.

4. Teman Berkata Jujur

Baju hamil kedodoran, kulit wajah kusam, atau suka makan makanan manis. Suami atau orangtua Moms mungkin membiarkan semua itu terjadi. Tetapi seorang teman baik pasti akan mengingatkan sambil berusaha mengoreksi. Ini karena, sebagai teman, mereka lebih berani berkata jujur dan tidak khawatir jika Moms tersinggung. Selain itu mungkin mereka juga pernah mengalami masalah yang sama ketika hamil, karenanya bisa memberi Moms jalan keluar.

5. Teman Bukan Ibu atau Mertua

Banyak calon ibu berteman baik dengan ibu atau ibu mertuanya, sebab pengalaman dan kasih sayang mereka bisa diandalkan. Tetapi, jangan sampai terperangkap dengan seluruh pengalaman, nasihat atau cara pandang para 'sesepuh' ini hihi. Kehamilan mereka terjadi di masa silam, begitu pula masa-masa mereka mengasuh dan membesarkan bayi. Banyak hal sudah berubah, sehingga Moms harus memperbaharui informasi dari ibu masa kini yakni teman sendiri. 

Related Posts

Posting Komentar